Selasa, 14 Agustus 2012

Materi Ekonomi Industri


1.      STATEGI PENETAPAN HARGA DALAM PASAR OLIGOPOLI

A.    Teori Dasar Oligopoli Interdepedensi
Pada kegiatan ekonomi perusahaan sehari-hari sering kali kita menemui adanya perusahaan-perusahaan yang tidak memiliki kebebasan dalam melakukan produksi atau tidak dapat memaksimalkan jumlah output yang akan di produksi serta adanya ketidak nyamanan dalam menentukan berapa harga yang harus di jual terhadap barang yang akan dia produksi dalam rangka mencapai keuntungan maksimal.
Dalam pasar oligopoli interdepdensi, suatu perusahaan akan mengalami suatu kesulitan dalam melakukan ekspansi usahanya hal ini mengharuskan perusahaan ekstra kerja keras dalam rangka mencapai tujuan tersebut.

B.     Praktek Kolusi Terselubung dan Kepemimpinan Harga
Kolusi terjadi apabila kondisi-kondisi yang terjadi dipasar mendukung terciptanya suatu kolusi. Kolusi pada dasarnya dibedakan menjadi dua, yaitu kolusi yang bersifat formal dan kolusi bersifat informal. Kolusi yang tidak formal biasa disebut kolusi terselubung.  Para pelaku oligopoli akaan memiliki keinginan yang sama dalam persamaan penetapan harga jual serta persamaan biaya produksi sehingga dalam hal ini akan menyebabkan para pelaku oligopoli ini merasa bahwa mereka sebagai pelaku monopoli bersama. Dalam hal ini para pelaku oligopoli saling mengikat kontrak tertulis, memperluas organisasi dan pengawasan.

Dalam pasar oligopoli, kepemimpinan harga dapat di kelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu:
a)      Pemimpin pasar merupakan perusahaan yang memiliki ongkos terendah,
b)      Pemimpin pasar merupakan perusahaan dominan,
c)      Pemimpin pasar yang bersifat Barometrik.

C.     Kondisi Biaya dan Permintaan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi dan biaya permintaan dalam pasar oligopoli, antara lain:
1.      Biaya produksi suatu barang yang di hasilkan oleh suatu perusahaan berbeda-beda,
2.      Penguasaan faktor-faktor produksi oleh perusahaan yang berimbas pada nilai jual barang,
3.      Kuatnya jaringan distribusi kalangan perusahaan besar serta adanya sarana yang memadai,
4.      Kuatnya pendanaan dalam segi promosi oleh perusahaan besar.


D.    Aturan Ibu Jari
Aturan ibu jari adalah aturan-aturan pada oligopoli yang beranggapan bahwa interaksi-interaksi antara perusahaan-perusahaaan oligopoli yang tidak terlalu berpengaruh, aturan ibu jari adalah cara praktis untuk memperhitungkan keuntungan maximum dalam situasi kompetitif yang berbeda-beda.

2.      KERJASAMA dan KOLUSI

1.      Definisi Kerjasama
Yaitu suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk menaikakan keuntungan bersama dengan prinsip saling membutuhkan dan saling membesarkan.

2.      Definisi Kolusi
Yaitu berdasarkan UU RI No. 28 Tahun 1999 dalam pasal 1.
Pengertian kolusi adalah pemufakatan atau kerjasama secaraa melawan hukum antara antar penyelenggaranan negara dan pihak lain, masyarakat dan atau negara.

Menurut kamus besar indonesia,
Kolusi adalah kerjasama secara rahasia dengan maksud tidak terpuji atau persekongkolan.

Unsur-unsur Kolusi yaitu:
a)      Adanya pemufakatan atau kerjasama
b)      Secara melawan hukum
c)      Penyelenggaraan negara

Konsekuensi dari pelaku Kolusi yaitu:
a)      Dapat menimbulkan fitnah
b)      Dapat memasang tumbuhnya budaya demokrasi dan transparansi
c)      Mengganggu hak asasi manusia
d)     Pelaku dan pihak-pihak terkait patut mendapatkan sanksi hukuman yang berat
e)      Dapat merosotkan nama baik bangsa dan negara
f)       Pemerintah banyak menanggung kerugian yang dapat menimbulkan krisis multidimensi.

3.      Diskriminasi Harga
Definisi diskriminasi harga adalah tindakan penjualan dalam menjual barang yang sama dibawah pengawasan produksi yang sama dengan harga berbeda kepada pembeli yang berbeda.

Diskriminasi harga terjadi apabila terjadi 3 hal, yaitu:
a)      Pembeli-pembeli mempunyai elastisitas yang berbeda-beda secara tajam
b)      Para penjual mengetahui perbedaan-perbedaan
c)      Para penjual dapat mencegah pembeli untuk menjual kembali barang-barang yang dibeli.



Kasus Diskriminasi Harga
Semua kondisi ini dapat berkombinasi membentuk perbedaan elastisitas yang tajam. Perbedaan tersebut dapat stabil dan berlangsung lama.

Tipe-tipe Diskriminasi Harga
Melalui penetapan harga yang selektif, setiap perusahaan dapat melakukan dua hal, yaitu:
a)      Memaksimalkan keuntungan pada posisi pasar apapun
b)      Meningkatkan atau mempertahankan posisi pasar tersebut terhadap perusahaan–perusahaan lain.

4.      Kerjasama vs Kecurangan

5.      Konsentrasi dan kelangkaan.
Pemusatan perusahaan berarti ada sedikit penjual utama yang terdapat pada industri tersebut. Karena perusahaan hanya dapat sedikit saja mereka dapat cepat mengetahui kecurangan yang dilakukan perusahaan lain.

a)      Biaya
Ada dua hal terpenting yang dapat mempermudah maupun mempersulit diadakan kesepakatan kolusi yang perlu mendapatkan perhatian.

Pertama, ongkos produksi yang sama membuat kerjasama lebih mudah karena harga yang di tetapkan nantinya relatif sama.
Kedua, ongkos “over head” yang tinggi membuat kerjasama sulit, karena memudahkanya pemotongan harga pada waktu permintaan rendah.

b)      Permintaan
Pergeseran permintaan yang acak merupakan yang diperhitungkan dalam penetapan harga, karena dapat menjebak obligasi dalam mengontrol pasar dan memusatkan ekspektasi pada tingkat harga yang sama.

c)      Titik Pusat
Adalah harga atau lokasi yang diketahui dan disetujui oleh semua para pesaing.

d)     Persaingan Bukan Harga
Persaingan bukan harga dilakukan bila harga pasar sudah stabil, persaingan ini juga dapat dilakukan apabila sudah terdapat kesepakatan harga. Biasanya persaingan ini dilakukan dalam wujud rancangan produk, advertensi dan sebagainya.
e)      Informasi
Informasi dapat memudahkan kerjasama antara perusahaan, semakin baik sistem informasi semakin cepat perusahaan dapat mendeteksi adanya pemotongan harga yang dilakukan perusahaan lain.

6.      Peningkatan Kerjasama
Yaitu merupakan suatu proses yang dilakukan oleh individu atau sekelompok individu untuk menjalin hubungan yang bertujuan untuk mencapai suatu keinginan atau baik untuk kepentingan sendiri maupun kepentingan bersama.

Beberapa contoh organisasi peningkatan kerjasama antar negara:
·         UNDP adalah organisasi dibawah PBB yang bertugas memberikan sumbangan untuk membiayai pembangunan terutama untuk negara-negara berkembang.
·         UNIDO adalah merupakan organisasi pembangunan PBB yang bertujuan untuk memajukan perkembangan industri.
·         OPEC adalah organisasi negara-negara pengeksor minyak
·         ILO adalah organisasi perburuhan internasional yang bertugas mempromosikan keadilan sosial serta hak buruh.

7.      Dampak Kerjasama Ekonomi Antar Negara Dalam Perekonomian Indonesia
A.    Dampak positif kerjasama ekonomi internasional :
·         Meningkatkan keuangan negara
·         Membantu meningkatan daya saing ekonomi
·         Meningkatkan investasi menambah devisa negara
·         Memperkuat posisi perdagangan.
B.     Dampak negatif kerjasama ekonomi internasional :
·         Ketergantungan dengan negara lain
·         Intervensi asing terhadap kebijakan ekonomi indonesia
·         Masuknya tenaga asing ke indonesia
·         Mendorong masyarakat indonesia hidup konsumtif

8.      Bentuk-bentuk kerjasama ekonomi antar negara
·         Kerjasama Ekonomi Bilateral
·         Kerjasama Ekonomi Multilateral

9.      Faktor-faktor penyebab kerjasama antar negara
·         Perbedaan sumber daya alam
·         Perbedaan kesuburan tanah dan iklim
·         Perbedaan ilmu pengetahuan dan teknologi
·         Perbedaan Ideologi

10.  Macam-macam Kolusi
·         Kartel
·         Pengawasan harga
·         Persetujuan
·         Kolusi terselubung

3.      DIFERENSIASI PRODUK

a)      Produk Baru
Produk baru adalah suatu produk yang benar-benar baru yang masuk kedalam pasar (New Chemical Enitity) dan produk tiruan atau jiplakan.

Penciptaan produk baru ini meliputi 3 hal, yaitu :
·           Produk yang sama sekali baru
·           Perubahan desain (redesaign), dan
·           Pembungkusan

Strategi pengembangan produk baru dalam hal ini ada dua cara yang dapat di tempuh, yaitu :
·         Membeli suatu perusahaan atau suatu hak paten ataupun lisensi
·         Mengembangkan produk baru.

Produk baru dapat di artikan sebagai berikut :
·         Produk asli yaitu betul-betul produk baru
·         Produk yang disempurnakan
·         Produk yang di modifikasi
·         Produk dengan merk baru
Dalam pembuatan produk baru ada 3 aspek yang harus diperhatikan, yaitu:
·         Produk Inti
·         Produk Yang Diperluas
·         Produk Formal

Langkah-langkah membuat produk baru, yaitu :
·         Mewujudkan gagasan produk baru
·         Menyaring dan menilai gagasan untuk menentukan mana yang berharga untuk di kembangkan
·         Analisis bisnis
·         Pengembangan produk
·         Uji pemasaran
·         Komersialisai

Kriteria produk baru, kapan sebaiknya produk baru di tambahkan pada produk-produk perusahaan yang sudah ada? Ada 6 pedoman untuk menjawab pertanyaan diatas, yaitu ;
1.      Harus ada permintaan pasar yang cukup
2.      Produk harus cocok dengan standar sosial dan lingkungan
3.      Produk harus sesuai dengan struktur pemasaran perusahaan yang sedang berjalan
4.      Gagasan produk baru bisa di terima oleh manajemen jika produknya cocok dengan fasilitas produk yang ada
5.      Produk harus cocok dengan sudut pandang keuangan
6.      Produk harus tidak ada persoalan hukum.

Faktor-faktor Pendukung NPD
Beberapa faktor di luar perusahaan akan mempercepat pengembangan dan usaha memperkenalkan produk baru, faktor ini antara lain :
1.      Kemajuan dalam teknologi (orang digantikan oleh mesin-mesin berat)
2.      Perubahan dalam kebutuhan konsumen (kemasan makanan yang instan)
3.      Hidup produk yang sangat pendek (TV, Phone Cell, dll)
4.      Meningkatkan persaingan pasar Internasional (Persaingan perusahaan Mobil)

Faktor yang menghambat NPD
Pada waktu yang sama, faktor di luar dan dalam perusahaan juga dapat menghambat penegmbangan produk di masa yang akan datang. Dari luar faktor-faktornya antara lain :
1.      Semakin tingginya biaya modal
2.      Peraturan-peraturan pemerintah
3.      Biaya tenaga kerja yang mahal.

Dari dalam kurangnya perhatian pada orientasi produk baru, ini tercemin dari riset pemasaran yang tidak memadai, keterlambataan dalam memutuskan produk baru, dan kekurangan dalam strategi produk baru.

b)      Pengeluaran untuk penjualan
Pengeluaran untuk penjualan terbagi menjadi : pengeluaran untuk promosi dan periklanan, dan pengeluaran untuk penjualan.
Pengeluaran untuk distribusi adalah semua beban biaya pengiriman transportasi barang kepada pelanggan serta biaya untuk mengelola dan memelihara bekerjanya fasilitas transportasi keluar.

c)      Analisis terhadap peranan advertensi
Advertensi adalah suatu bentuk dorongan yang tidak bersifat pribadi untuk meningkatkan permintaan atas suatu barang, jasa, atau lembaga penjualan melalui surat-surat lengsung atau memakai media sebagai bahan perbandingan.
Advertensi dapat di uraikan sebagai berikut :
·         Advertensi bersifat non personal
·         Advertensi mempromosikan barang dan jasa
·         Advertensi menunjukkan adanya sponsor yang dikenal
·         Advertensi memerlukan biaya

Pada umumnya advertensi mempunyai sifat, antara lain :
a)      Publik Presentation (Penunjukan Umum)
b)      Pervesiveness (Penembusan)
c)      Amplified Expressiveness (Menyebarluaskan yang mengandung pengertian orang banyak)
d)     Impersonality (Tidak Bersifat perseorangan)

Pada umumnya ada beberapa tujuan atau peranan advertensi, antara lain :
a)         Pengenalan dan Penerimaan Merk
b)        Pembelian Percobaan
c)         Mencapai Pembeli yang tidak dapat didekati
d)        Mempengaruhi faktor penglihatan dari keputusan pembeli
e)         Menambah nilai dari pada produk
f)         Membantu penjualan perorangan.

Beberapa kegiatan advertensi, diantaranya:
a)      Advertensi yang utama dan selektif
b)      Advertensi nasional dan lokal
c)      Advertensi langsung dan institusional
d)     Advertensi industri, perdaagangan, dan konsumen
e)      Advertensi cetakan, elektronik, diluar, khusus, pengiriman langsung.

Beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan dalam melaksanakan dan merencanakan kampanye suatu advertensi antara lain :
a)      Copy stategi
b)      Media stategi
c)      Media schedule.

Untuk dapat mengevaluasi efektifitas suatu advertensi dapat digunakan beberapa cara, antar lain :
a)      Mengadakan survey/riset
b)      Melaksanakan store audits atau diary panels
c)      Mengadakan advertensi pendahuluan terhadap sekelompok kecil masyarakat atau calon pembeli.
6. Kurva Permintaan Patah (The Kinked Demand Curve)
A.    Menurut  Sweenzy adanya pelanggaran yang tejadi di dalam kolusi oligopoli akan mempengaruhi ketegangan di pasaran.
“Bila salah satu pesaing menurunkan harga jualnya di pasaran, maka hal ini akan diikuti oleh pesaing lainya guna menghindari kerugian. Namun demikian, Bila salah satu pesaing menaikkan harga jualnya maka tindakan tidak di ikuti oleh pesaing lainya yang berada di dalam pasar”. Kurva permintaan akan curam dan secara keseluruhan membentuk permintaan.

B.     Full Cost / Mark Up Pricing
Full Cost / Mark Up Pricing adalah model yang digunakan oleh perusahaan dalam dunia bisnis sering kali menambahkan sejumlah presentase tertentu dan faktor tertentu terhadap biaya produksi perusahaan agar keuntungan yang dapat diperoleh tetap besar.
Menurut Martin, 1988:360 : Formula guna menentukan harga jual output dengan menambahkan sejumlah bagian tertentu di atas biaya produksi dapat ditulis sebagai berikut ;
            Pt= (1+M)(ULC+UMC)
            Keterangan :
            Pt : Merupakan harga jaul setelah tindakan Mark Up,
            ULC : Merupakan biaya rata-rata input tenaga kerja,
            UMC : Merupakan biaya rata-rata bahan baku dan penolongan (Matreial).
Rate Of Return On Capital merupakan alternatif lain dari teknik penentuan harga secara mark up rt pada tingkat output standart, maka harga jual setelah mark up menjadi:
            Pt = rt UKC + ULC + UMC
C.     Transaction Costs and Price Rigidity
Biaya-biaya transaksi dapat pula berpengaruh terhadap kekakuan harga pada pasar walaupun tanpa adanya interaksi oligopoli. Biaya-biaya transaksi meliputi :
a)      Biaya membuat daftar harga baru,
b)      Biaya distribusi barang ke pelanggan,
c)      Biaya para sales yang bertugas memberi informasi tentang harga baru kepada pelanggan.
Harga pasar diukur berdasarkan harga konstan tertentu guna menghilangkan inflasi. Begitu juga biaya marginal dan biaya rata-rata di ukur pula dengan mengoreksi pengaruh inflasi.
Keterangan gambar :
1)      Pm merupakan harga riil monopoli, namun demikian setelah perusahaan berharap terjadi inflasi 10% maka harga nominal meningkat 10% pula.
2)      Pe merupakan harga riil yang memperhitungkan inflasi yang diharapkan.
Setelah perusahaan memperhitungan besarnya inflasi yang diharapkan terjadi harga jual menjadi meningkat. Selanjutnya keuntungan meningka. Selanjutnya keuntungan meningkat (B-A). Namun bila harga jual diturunkan maka surplus produsen dan surplus konsumen meningkat (B+C).


(Gambar Kurvga)


Gambar 2 : Harga Output Pada Strategi Transaction Cost

D.    Cost of Changing Price
Kalau produksi ditingkatkan dan output yang dihasilkan perusahaan terus mengalami peningkatan, maka biaya produksi per kesatuan output perusahaan mengalami penurunan hingga hingga mencapai tingkat biaya produksi rata-rata terendah.









(Gambar Kurva)

Lipsey dkk memperlihatkan kurva biaya rata-rata perusahaan dapat menyerupai huruf V (V Shape), yaitu curam pada bagian atas dan bagian bawah dan mendatar pada bagian menengah.