Jumat, 20 Juli 2012

PENGANTAR ILMU EKONOMI


BAB I
KONSEP DASAR

1.1. APAKAH ILMU EKONOMI ITU?
            Ilmu ekonomi pada dasarnya mempelajari upaya manusia baik sebagai individu maupun masyarakat dalam rangka melakukan pilihan penggunaan sumber daya yang terbatas guna memenuhi kebutuhan (yang pada dasarnya bersifat tidak terbatas) akan barang dan jasa.
1.2. KELANGKAAN (SCARCITY), PILIHAN (CHOICE), DAN ALOKASI (ALLOCATION)
            Kelangkaan barang dan jasa timbul apabila kebutuhan (keinginan) seseorang atau masyarakat lebih besar dari pada tersedianya barang dan jasa tersebut. Jadi kelangkaan tersebut muncul apabila tidak cukup barang dan jasa tersedia untuk memenuhi kebutuhan. Barang dan jasa yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan ini disebut barang ekonomi.
            Barang ekonomi dapat dikelompokkan kedalam barang konsumsi (costumer goods), dan barang modal (capital goods). Barang konsumsi adalah barang yang dibeli oleh konsumen akhir (pengguna terakhir). Barang modal adalah barang yang dibeli untuk menghasilkan barang lain. Diantaranya mesin, peralatan pabrik, dan lain-lain.
            Barang bebas adalah barang yang tidak ada nilai uangnya. Contohnya udara, air yang mengalir dari bukit, dll.
            Kebutuhan manusia pada dasarnya lebih besar dari pada barang dan jasa yang tersedia, maka perlu diadakan pemilihan/alokasi. Oleh karena itu pula sumber daya  seperti tanah, tenaga kerja, modal untuk menghasilkan barang dan jasa tersebut harus di alokasikan penggunaanya.
            Masyarakat dan negara pun dihadapkan pada masalah pilihan/alokasi, sehingga ongkos alternatif ini juga penting. Ongkos alternatif adalah nilai/kesempatan yang dikorbankan/hilang karena pemilihan penggunaan sumber daya untuk penggunaan tertentu.
1.3. MASALAH (PROBLEMATIK) EKONOMI
            Secara garis besar masalah ekonomi adalah :
a.       Barang dan jasa apa yang akan dihasilkan (what?)
b.      Bagaimana barang dan jasa tersebut dihasilkan (how?)
c.       Untuk siapa barang dan jasa tersebut dihasilkan (for whom?)
Secara skematis masalah ekonomi, yakni pemecahan terhadap pertanyaan what, how, dan for whom dapat digambarkan sebagai berikut :





Masalah ini timbul karena :
            Kebutuhan manusia itu sifatnya tidak terbatas, sedangkan sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut terbatas (scarce), namun mempunyai alternatif pengguanaan. Oleh karena itu manusia harus melakukan pilihan : What, How, dan For Whom.
            Dasar atau prinsip ekonomi adalah dengan sumberdaya tertentu diupayakan pemenuhan kebutuhan sebanyak-banyaknya.
            Pada dasarnya sistem ekonomi dapat diklasifikasikan menjadi :
a.       Sistem ekonomi tradisional
b.      Sistem komando (Sosialis-komunis)
c.       Sistem ekonomi pasar
d.      Sistem ekonomi campuran
Sistem ekonomi indonesia :
1.      Dasar
a.       Dasar ideologi pancasila
Pancasila merupakan :
= Dasar Negara Republik Indonesia
= Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
= Jiwa dan Kepribadian Bangsa Indonesia
= Tujuan yang akan dicapai
= Perjanjian luhur rakyat Indonesia
b.      Dasar Konstitusional : UUD 1945
-          Sumber hukum tertinggi
-          Pembukaan UUD 1945
= Sumber motivasi dan aspirasi
= Sumber cita hukum dan cita moral

Mengandung pokok-pokok pikiran
-          Persatuan ---- Kepentingan negara diatas kepentingan golongan (perorangan)
-          Keadilan sosial ----- hak dan kewajiban yang sama
-          Kedaulatan rakyat ------ kedaulatan ada ditangan rakyat dan dilakukan MPR
-          Ketuhanan  Yang Maha Esa dan kemanusiaan yang adil beradab ---- memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.

2.      Batang Tumbuh UUD 1945
Pasal 33
-          Perekonomian disusun usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan
-          Cabang-cabang produksi yang penting bagi dan yang menguasai hajat hidup orang banyak di kuasai oleh negara
-          Bumi, air, dan kekayaan  alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat

3.      Dasar Operasional : GBHN
GBHN : Pedoman utama pembangunan Bangsa
-          Pernyataan kehendak rakyat
-          Pola umum pembangunan Nasional
-          Rangkaian program pembangunan yang menyeluruh terarah, dan terpadu yang berlangsung terus-menerus untuk mewujudkan tujuan nasional

4.      Bertolak dari : Pasal 33 ayat 1 ----- Perekonomian disusun
-          Disusun berarti diatur secara baik, artinya direncanakan
-          Usaha bersama berdasar atas Demokrasi ekonomi produksi dikerjakan oleh semua untuk semua dibawah pimpinan atau penilaian anggota-anggota masyarakat.
-          Mencerminkan atas asas kekeluargaan mencerminkan Gotong Royong. Unsur peserta :
Individu
Perusahaan
Koperasi
Pemerintahan (BUMN)

5.      Pasal 33 ayat 2
Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara, artinya:
-          Strategik bagi keamanan dan kelangsungan hidup negara
-          Finansial , yakni : sumber keuangan dan menguasai hajat hidup orang banyak
-          Kepentingan umum
-          Kebutuhan vital untuk mencegah persaingan yang merusak
-          Keperluan politik guna menghindari dan mencegah monopoli

6.      Pasal 33 ayat 3
Dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat













BAB 2
MASALAH, TUJUAN, DAN KEBIJAKAN EKONOMI

2.1. Masalah Ekonomi Negara Maju Dan Negara Berkembang
a.       Kemiskinan dan keterbelakangan
-          Sebab-sebab kemiskinan :
Rendahnya produktivitas pertanian
Kurangnya sarana dan prasarana
Sektor moneter yang belum maju
Kurangnya pendidikan dan tenaga terampil
Tabungan rendah

b.      Pertumbuhan penduduk yang cepat
c.       Pengangguran
d.      Inflasi
e.       Kegagalan pasar
f.       Pemerataan
2.2. Tujuan Kebijakan Ekonomi
            Tujuan daripada kebijakan ekonomi pada umunya yaitu untuk mencapai :
-          Efesiensi ekonomi
-          Pertumbuhan ekonomi
-          Stabilitas ekonomi
-          Pemerataan

Tujuan pembangunan ekonomi :
-          Efesiensi ekonomi
-          Pertumbuhan ekonomi
-          Stabilitas
-          Pemasaran

 
Oval: Kebijaksanaan Pemerintah2.3. Kebijaksanaan Pemerintah

















BAB 3
KONSEP DASAR ILMU EKONOMI

3.1. PENYEDERHANAAN / ABSTRAKSI
Penyederhanaan atau abstraksi dari hubungan yang terdapat dalam dunia nyata untuk memahami atau menganalisis bagaimana mekanisme hubungan tersebut adalah suatu teori. Apabila hubungan tersebut antara variabel ekonomi maka disebut teori ekonomi. Dengan demikian teori ekonomi mencoba  menjelaskan mekanisme hubungan antara variabel satu dengan yang lainya.
3.2. MODEL
            Model adalah representasi dari dunia nyata (realita). Bentuk modelnya antara lain bersifat deskriptif, gambar?grafik atau rumusan matematik.

3.3. TINGKAH LAKU RASIONAL
            Banyak model ekonomi menggunakan anggapan bahwa pelaku ekonomi, apakah konsumen atau produsen, kedua-duanya bertindak secara rasional. Artinya keputusan yang di ambil didasarkan pada prinsip efesiensi.



BAB IV
MODEL ANALISIS MASALAH EKONOMI

4.1. MASALAH EKONOMI ; KELANGKAAN, DAN PEMILIHAN ALTERNATIF
            Masalah utama dalam ekonomi adalah sumberdaya yang dimiliki, baik oleh individu (konsumen atau produsen) maupun masyarakat secara keseluruhan dan bahkan negara adalah terbatas.
            Biaya alternatif adalah alternatif kesempatan terbaik yang dikorbankan (tidak diperoleh) yakni barang lain  yang dikurangi produksinya karena sumberdaya dialihkan penggunaaanya untuk menghasilkan barang pertama tadi.
4.2. ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI
            Sumberdaya yang terbatas pula digunakan untuk mendorong pertumbuhan, yakni memperbanyak barang dan jasa yang dihasilkan dikemudian hari. Dengan cara tertentu pertumbuhan akan terjadi.





BAB V
MODEL PERMINTAAN DAN PENAWARAN
5.1. PERMINTAAN
            Permintaan adalah jumlah barang dan jasa tertentu yang diminta (dibeli)pada berbagai kemungkinan tingkat harga dan dalam waktu tertentu.Permintaan tercipta apabila pembeli memiliki keinginan untuk membeli barangdan jasa yang disertai oleh kemampuan untuk membayarnya
            Faktor yang mempengaruhi permintaan :
-          Harga barang substitusi dan barang komplementer
-          Pendapatan konsumen
-          Jumlah penduduk
-          Selera konsumen
-          Ekspektasi (harapan konsumen)
Hukum permintaan : Apabila harga suatu barang turun maka permintaan terhadapbarang tersebut akan bertambah, sebaliknya jika harga suatu barangnaik maka permintaan terhadap barang akan berkurang.
5.2. PENAWARAN
            penawaran adalah jumlah barang dan jasa yang tersedia dan dapat dijual oleh penjual.Keinginan para penjual dalam menawarkan barang-barangnyapada berbagai tingkat harga ditentukan oleh beberapa faktor
            Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran :
-          Harga barang itu sendiri
-          Biaya untuk memperoleh faktor produksi
-          Teknologi produksi
-          Ekspektasi (harapan konsumen)
Hukum penawaran : Hukum penawaran mengatakan bahwa apabila harga suatubarang meningkat maka jumlah barang yang ditawarkan akanbertambah. Sebaliknya apabila harga suatu barang menurun maka jumlah barang yang ditawarkan juga akan berkurang (denganasumsi ceteris paribus atau hal-hal lain dianggap tetap).
5.3. KESEIMBANGAN PASAR
            Pada umumnya, seorang pembeli selalu menginginkan barang dan jasa yang dibutuhkannya dengan mutu yang baik dan harga yang murah. Namun keinginan pembeli tersebut bertolak belakang dengan keinginan penjual. Seorang penjual tentu saja ingin menjual produknya dengan harga tinggi agar mendapat keuntungan yang maksimal. Keinginan antara penjual dan pembeli yang bertolak belakang ini, bila bertemu dipasar akan menyebabkan adanya tawar menawar. Apabila terjadi kesepakatan dalam kegiatan tawar menawar ini, maka terjadilah permintaan dan penawaran. Dengan demikian, dapat dikatakan ekuilibrium pasar terjadi apabila pada suatu tingkat harga tertentu jumlah barang yang diminta di pasar sama dengan jumlah barang yang ditawarkan di pasar tersebut.
            Perubahan permintaan dan penawaran ini dapat memengaruhi keadaan keseimbangan. Ada empat kemungkinan yangmenyebabkan perubahan ekuilibrium yaitu:
a.permintaan bertambah,
b.permintaan berkurang,
c.penawaran bertambah, dan
d.penawaran berkurang

5.4. ELASTISITAS
            Pada subbab sebelumnya, telah dijelaskan bahwa apabila harga mengalami penurunan, maka sesuai hukum permintaan,“permintaan akan bertambah”. Besarnya pertambahan ini berbeda dari satu keadaan ke satu keadaan yang lain dan dari satu barang ke barang lainnya. Apabila perubahan harga yang kecil menimbulkan perubahan yang besar terhadap jumlah barang yang diminta maka dapat dikatakan bahwa permintaan barang tersebut sangat responsif terhadap perubahan harga atau permintaannya elastis. Sebaliknya, apabila perubahan harga relatif besar tetapi permintaannya sedikit (tidak banyak berubah) maka dapat dikatakan permintaannya tidak elastis. Konsep elastisitas sangat berguna untuk mengetahui sejauh mana responsifnya permintaan terhadap perubahan harga. Oleh sebab itu perlu dikembangkan satu pengukuran kuantitas yang menunjukkan sampai di mana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan. Ukuran ini dinamakan elastisitas permintaan.  Adapun ukuran kuantitatif sebagai akibat perubahan harga terhadap perubahan jumlah barang yang ditawarkan disebut elastisitas penawaran.


1.      ELASTISITAS PERMINTAAN
Elastisitas permintaan digunakan untuk mengukur besarnya kepekaan jumlah barang yang diminta akibat adanya perubahan harga barang itu sendiri. Tingkat elastisitas permintaan terhadap berbagai macam barang dan jasa akan berbeda-beda.
Semakin pendek atau semacam tidak ada kesempatan bagi konsumen untuk mengetahui informasi-informasi pasar, maka permintaan terhadap suatu barang tertentu akan semakin tidak elastis. Sebaliknya semakin panjang jangka waktu analisis, semakin banyak perubahan-perubahan yang diketahui konsumen sehingga permintaan terhadap suatu barang akan semakin elastis.
2.      ELASTISITAS PENAWARAN
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa pengukuran elastisitas tidak hanya berlaku untuk permintaan saja, namun konsep elastisitas, juga dapat digunakan untuk menerangkan perubahan penawaran. Elastisitas penawaran mengukur responsif penawaran sebagai akibat perubahan harga.
1.      Permintaan adalah jumlah barang dan jasa tertentu yang dimintapada berbagai tingkat harga dan waktu tertentu.
2.      Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan, antara lain:
a.harga barang-barang,
b.pendapatan konsumen,
c.selera konsumen,
d.jumlah konsumen,
e.promosi perusahaan,
f.ramalan masa depan,
3.      Hukum permintaan menyatakan “apabila harga suatu barang turunmaka permintaan terhadap barang tersebut akan bertambah,sebaliknya jika harga suatu barang naik maka permintaan terhadapbarang akan berkurang.
4.      Kurva permintaan adalah kurva yang menggambarkan sifathubungan antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barangyang diminta pembeli.
5.      Penawaran adalah jumlah barang dan jasa yang tersedia dan dapatdijual oleh penjual.
6.      Faktor-faktor yang memengaruhi penawaran, antara lain:
a.harga barang itu sendiri,
b.biaya untuk memperoleh faktor produksi,
c.teknologi produksi, dan
d.perkiraan di masa datang.
7.      Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukkan hubungan antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang yang ditawarkan.
8.      Keseimbangan (ekuilibrium) pasar adalah jumlah barang dan jasayang ditawarkan oleh penjual pada tingkat harga tertentu samadengan jumlah yang diminta para pembeli.
9.      Surplus adalah keadaan yang terjadi apabila jumlah yang ditawarkandi pasar melebihi jumlah barang yang diminta.
10.  Shortage adalah keadaan yang terjadi apabila jumlah barang ynagdiminta para pembeli melebihi dari jumlah barang yang ditawarkan.
11.  Elastisitas permintaan adalah satu pengukuran kuantitatif yangmenunjukkan sampai di mana besarnya pengaruh perubahan hargaterhadap perubahan permintaan.
12.  Elastisitas penawaran adalah suatu ukuran (persentase) yangmenggambarkan sampai di mana kuantitas yang ditawarkan akanmengalami perubahan harga.
13.  Beberapa kemungkinan hasil dari perhitungan koefisien elastisitaspermintaan:
a.Ed > 1 (permintaan bersifat elastis).
b.Ed < 1 (permintaan bersifat inelastis).
c.Ed = 1 (permintaan bersifat elastis uniter).
d.Ed = 0 (permintaan bersifat inelastis sempurna).
e.Ed = ~ (permintaan bersifat elastis sempurna).
14.  Beberapa kemungkinan hasil dari perhitungan koefisien elastisitaspenawaran:
a.Es > 1 (penawaran bersifat elastis).
b.Es < 1 (penawaran bersifat inelastis).
c.Es = 1 (penawaran bersifat elastis uniter).
d.Es = 0 (penawaran bersifat inelastis sempurna).
e.Es = ~ (penawaran bersifat elastis sempurna).






BAB 9
UANG, BANK, DAN KEBIJAKSANAAN MONETER

1.      Uang adalah benda yang disepakati oleh masyarakat luas sebagaialat perantara untuk mengadakan pertukaran atau perdagangan.
2.      Fungsi asli uang adalah sebagai alat tukar dan sebagai satuan hitung.
3.      Fungsi turunan uang adalah sebagai alat pembayaran, penunjuk harga, alat pembayaran utang, dan sebagai alat penimbun kekayaan.
4.      Jenis-jenis uang dapat dikelompokkan berdasarkan bahan pembuatnya, nilainya, lembaga yang menerbitkan, dan berdasarkan kawasannya.
5.      Teori nilai uang, terdiri atas teori kuantitas, teori kuantitatif, teori pendapatan, dan cash and balance equation theory
6.      Permintaan uang adalah jumlah uang yang diinginkan setiap orang untuk melakukan transaksi.
7.      Penawaran uang dalam arti sempit merupakan uang kartal dan uang giral, sedangkan penawaran uang dalam arti luas adalah uang kartal, uang giral, dan uang kuasi.
8.     Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali ke masyarakat.
9.      Jenis-jenis bank berdasarkan fungsinya terdiri atas bank sentral, bank umum, bank syariah, dan bank perkreditan rakyat.
10.  Peran bank sentral antara lain sebagai bank sirkulasi dan melaksanakan kebijakan nilai tukar rupiah, mengawasi, dan mengoordinasi pembayaran internasional, mengelola cadangan devisa, dan memelihara keseimbangan neraca pembayaran.
11.  Peran bank umum antara lain menyediakan berbagai jasa perbankan, sebagai jantungnya perekonomian, dan melaksanakan kebijakan moneter.
12.  Kebijakan moneter dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu kebijakan moneter kuantitatif dan kebijakan moneter kualitatif.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar